Sebelum baca, please note that tulisan ini agak lebih
mirip kayak curhatan heuheu! Seperti yang pernah gw bilang di curhatan-curhatan gw
sebelumnya, keputusan untuk resign adalah keputusan tergila yang pernah gw
lakuin. Gimana enggak, gw dan suami punya 2 cicilan (rumah dan mobil) which is
setiap bulannya ditanggung oleh kita berdua dan to be honest rasanya beraaaat
bangeet, boro-boro buat liburan, bisa 'aman' tiap bulan aja udah Alhamdulillah
banget.
Nah, udah tau segitu mepetnya keadaan keuangan terus gw
tetep resign, tanya kenapa? jawabannya karena we want to have a better life,
not only financially tapi juga hidup yang lebih bermakna dan bermanfaat buat
orang lain. Sounds too naïve? Yes it is! Tapi gak ada yang gak mungkin klo kita
berusaha. So, here I am... leaving my comfort zone. I am so friggin’ tired with
my 8 – 5 life!
Untuk bertahan hidup (dengan 2 cicilan) hanya dengan 1
pemasukan, rasanya gak masuk logika (iyalah! Menurut ngana?!) tapi lagi-lagi
harus yakin bahwa semua makhluk sudah dicukupkan rezekinya sama Allah. Nah, tapi
pemahaman ini banyak disalahgunakan / disalahartikan, karena merasa rezekinya
sudah terjamin, jadinya males kerja, diem aja nunggu rezeki dateng zzz. Padahal
namanya rezeki itu harus dijemput dengan ikhtiar dan doa maksimal. Nah walaupun
udah gak kerja kantoran, gw berusaha semampunya untuk selalu ikhtiar menjemput
rezeki, lewat kerjaan apapun asalkan halal dan tidak menuntut 5 hari kerja.
Btw, dari kecil gw adalah tipe orang yang introvert dan
terbiasa dengan situasi “nyaman”, yang artinya I don’t have many friends, dari
dulu secara gak sengaja gw membuat boundaries atas lingkungan yang bisa gw
masukin. Jadi gak ada cerita tuh kayak anak-anak jaman sekarang yang hebat banget
pada ikut summer camp lah, youth conference lah or even student exchange. I
just don’t like to meet new peoples that often. Ditambah juga dengan sekolah gw
yang dari TK – SMA di yayasan yang sama, jadi yaudahlah makin ajaa susah untuk
masuk lingkungan yang baru. Walaupun akhirnya pas kuliah dan memasuki dunia
kerja, Alhamdulillah anaknya udah lumayan azik, gak dusun lagi kakakk!
Dan situasi sekarang ini rasanya jadi tantangan
tersendiri buat gw, salah satunya dengan lempar CV kanan kiri untuk dapet kerjaan
freelancer yang ternyata gak gampang sisss. Karena modal utama jadi freelancer
adalah NETWORKING and yes, that’s my weakness! Mostly cuman bergaul sama
temen-temen kerja yaa pas working day aja, terus klo klien/vendor gitu yaaa
sebatas event/project kelar. Emang sih ceritanya gw PR, but I’m not that good
at maintaining relationship except with my close relatives. Jadilah harus
pasang muka tembok, pasang gaya SKSD dan kembali kontak relasi-relasi lama,
ditambah taro-taro CV untuk apply jadi pengajar di bimbel deket-deket rumah
(literally datengin loh bukan sekedar apply via email, namapun bimbel kan). Buat
beberapa orang mungkin itu hal biasa aja, tapi buat gw bener-bener rasanya
memulai semua dari awal lagi and it was exciting! I don’t mind to start from
the very beginning, for the sake of a better life :)
So far, Alhamdulillah, udah ada yang ngajakin kerjain
beberapa project yang kalo diitung-itung nominal pendapatannya sama dengan (malahan
lebih dikit) dari gaji kerja kantoran kemarin. Masya Allah, bener-bener Allah
baik banget, bener-bener ngerasa dimana kita yakin 100% sama Allah, pasti
banget dikasih jalannya, asalkan kitanya mau. Ngerasa lama-lama ky kebuka aja
jalannya dari hal-hal yang bener-bener gak kita sangka sebelumnya.
Dari segi psikologis, I am way happier than before. Lebih
dalam mengenal anak, bisa main dan perhatiin perkembangannya, terus lebih
banyak lagi quality time bareng nyokap, mama mertua dan adek perempuan gw, yang
biasanya cuma ketemu pas wiken and only for a couple hours. Terus gw juga
memulai bisnis kecil-kecilan sama adek gw, walaupun baru mulai tapi
sesungguhnya itu adalah mimpi gw dari kecil, being a fashion designer. Gw
mengakui klo dulu gw terlalu takut untuk meraih mimpi itu, tapi sebelum
terlambat, I decided to start now.
Niatnya bukan pengen gaya-gayaan bisa design baju atau
ikutan fashion show, tapi lebih ke pengen buka lapangan pekerjaan, pengen bisa
kasih manfaat lebih ke orang-orang di sekitar gw dan yang paling penting, klo
gw meninggal nanti, gw punya sesuatu untuk diwariskan ke anak cucu gw, not only
money and properties, tapi kemampuan untuk berusaha jadi orang yang bermanfaat.
Aamiiin ya Allah… Dan… gw pun jadi mellow.
So, intinyaaa bukan gw mau menggalang gerakan resign massal kok, but just want to reminds you (and myself of course), you only live once, work for something you loved the most, klo gak ternyata gak cocok dengan yang sekarang, just leave your comfort zone before its too late. Find what you wanna do, apapun itu, yakinlah rezeki yang akan mengejar kita jika kita ikhtiar sepenuh hati, mau kerja kantoran kek, mau kerja dirumah kek, apapun itu asalkan.. We enjoyed it to the bits.
So, intinyaaa bukan gw mau menggalang gerakan resign massal kok, but just want to reminds you (and myself of course), you only live once, work for something you loved the most, klo gak ternyata gak cocok dengan yang sekarang, just leave your comfort zone before its too late. Find what you wanna do, apapun itu, yakinlah rezeki yang akan mengejar kita jika kita ikhtiar sepenuh hati, mau kerja kantoran kek, mau kerja dirumah kek, apapun itu asalkan.. We enjoyed it to the bits.
Oia jadi inget nasihat dari salah satu bos sebelum resign:
“Jangan nge-judge hidup kamu sekarang, tapi lihat 10-15 tahun ke depan, semua
kejadi seneng sedih susah akan kelihatan benang merahnya, dan intinya pasti
akan ngerasa, Allah baik banget yaa, ngerancang hidup kita yang keliatannya gak
karuan ini, ternyata lebih indah dari yang kita inginkan… Jadi ngerti kenapa
Allah memilih jalan lain buat kita. Maka setiap mau melangkah untuk sesuatu
yang baik, gak usah ragu, yakin dan Bismillah aja, pasti Allah akan selalu
membimbing kamu”
Well, kasur udah memanggil.. Goodnight all, Stay productive, Stay oh-some!
Well, kasur udah memanggil.. Goodnight all, Stay productive, Stay oh-some!
Jangan nge-judge hidup kamu sekarang, tapi lihat 10-15 tahun ke depan, semua kejadi seneng sedih susah akan kelihatan benang merahnya, dan intinya pasti akan ngerasa, Allah baik banget yaa, ngerancang hidup kita yang keliatannya gak karuan ini, ternyata lebih indah dari yang kita inginkan… Jadi ngerti kenapa Allah memilih jalan lain buat kita.
BalasHapus>> I love this one paragraph in particular. Thanks for sharing your story to us, ya :)
https://whileinsydney.wordpress.com/
thankyou for reading tyka :) semoga bisa saling berbagi yaaah, i'll visit your blog asap hehe!
Hapus