“Wah anaknya gak
mau diem banget yaa” atau “kalo masuk
sekolah nanti, pasti dia susah konsentrasi” adalah salah satu dari banyak
kalimat yang sering sekali saya dengar dari orang lain, tentang perilaku anak
saya. Sejak mulai berjalan, Athira memang sangat aktif dan sulit fokus dalam melakukan suatu kegiatan.
Awalnya saya tidak terlalu memusingkan hal tersebut
karena selalu berfikir “ah namanya juga anak – anak”. Namun di usianya yang
kedua tahun, ternyata dia justru semakin aktif dan menjadi lebih agresif kepada
anak lain seumurnya, tidak jarang juga dia mencubit atau menarik temannya.
Saya pun menjadi sedikit lebih khawatir karena takut Athira terbentuk menjadi anak yang emosional dan susah diatur. Sebelum
terlambat, saya pun banyak bertanya kepada ibu-ibu lain, kepada teman saya yang
seorang calon psikolog, hingga mendatangi klinik tumbuh kembang anak di bilangan
kemang, Jakarta. Reaksi yang saya terima berbeda –beda, namun masukan yang
paling mengena adalah…
“setiap anak itu memiliki perilaku yang berbeda, anak
yang sangat aktif dan sulit diatur bukan berarti bodoh dan dapat dicap sebagai anak yang tidak baik. Begitu juga dengan anak
yang kalem dan penurut, tidak berarti menjadi sosok anak yang sempurna. Setiap anak itu berbeda. Jadi
lebih baik ibu mencari potensi dan kepintaran anak ibu yang menonjol daripada terus memikirkan
kekurangannya. Tidak ada anak yang terlahir nakal dan bodoh, hanya bagaimana
orangtua menyalurkan energi positif-nya untuk mengalihkan perilaku negatifnya”
Kalimat tersebut seperti menjadi angin segar untuk kekhawatiran saya selama ini. Sehingga
saya harus meyakini diri saya sendiri
bahwa setiap anak memiliki kepintaran yang berbeda-beda. Mungkin selama ini,
kami orangtuanya lah yang salah kaprah dalam mengembangkan potensinya serta memiliki persepsi keliru atas perilaku anak. Untuk
mengetahui kepintaran yang menonjol pada Athira, pertama saya dan suami harus mengobservasi dengan banyak menyediakan quality time bersama Athira. Untuk saya pribadi, walaupun saya yang mengandung dan melahirkan Athira, tidak berarti saya
sudah memahami dia 100%.
Selain melalui proses bermain dan belajar dirumah secara
rutin, cara kedua untuk mengetahuinya dapat menggunakan alat test / bantuan dari
luar, saya sendiri menggunakan alat bantuan observasi kepintaran anak di
Progold Parenting Club (klik: https://www.progoldparentingclub.co.id/bedaanakbedapintar/), cara ini merupakan cara termudah untuk mengetahui
kepintaran anak yang paling menonjol sehingga memudahkan kita dalam menyusun
kegiatan-kegiatan yang cocok untuk dilakukan Athira setiap harinya.Oia, untuk test ini akan sangat efektif jika dilakukan setelah melewati usia 2 tahun ya, mam!
By the way, ternyata banyak sekali ya jenis-jenis kepintaran anak,
makanya tiap anak itu sudah pasti beda pintarnya. Nah, ada 8 jenis
kepintaran, yaitu: Picture Smart, Music Smart, Self Smart, Body Smart, Number
Smart, Nature Smart, People Smart dan Word Smart. Menurut hasil observasi, Athira menunjukan kepintaran pada Body, Nature and Number. Wah benar-benar sesuai
dengan perilaku Athira selama ini.
Body
Smart, si kecil sangat senang berkegiatan secara fisik. Senang bergerak
dan berkarya menciptakan sesuatu. Kegiatan yang baik untuk menstimulasi
kepintarannya adalah dengan berolahraga, menari dan membuat sesuatu dari
barang-barang yang sudah tidak terpakai.
Nature
Smart, si kecil senang melakukan aktifitas di luar rumah / alam. Jika
saya ajak bermain di taman, athira akan terlihat sangat excited dengan
berlari-larian, juga ketika menemukan binatang secara tidak sengaja seperti
ulat, kupu-kupu atau kumbang, dia justru tidak sabar untuk menyentuhnya dan
membawa pulang.
Number
Smart, si kecil memiliki sifat yang kritis. Hal tersebut terlihat dengan
banyaknya pertanyaan yang dia ajukan setiap harinya. Dari pertanyaan yang
sangat logis hingga pertanyaan yang cukup menguras daya imajinasi saya dan
suami hehehe. Sedari dia lancar berbicara, dia juga sudah dapat menyebut angka –
angka dalam bahasa Indonesia dan inggris, padahal saya tidak pernah secara
khusus mengajarkan. Hanya sesekali melalui lagu dan film.
Walaupun saya lebih memfokuskan pada kegiatan dimana
Athira terlihat menonjol, namun kadangkala juga saya selipkan beberapa
stimulasi untuk menggali kepintarannya yang lain, misalnya seperti
bersosialisasi dengan anak yang lebih muda / tua untuk belajar sharing dan
respect. Juga menstimulasi aspek picture smart dengan menggambar, mengenal
bentuk dan warna.
Jadi, untuk mam yang memiliki kendala seperti saya,
jangan terburu-buru menjudge anak kita dengan sebutan yang buruk – buruk ya.
Tapi cobalah lebih banyak mengali kepintaran anak kita sendiri, jaman sekarang
banyak sekali loh mam, media-media yang bisa digunakan untuk belajar dan
bermain bersama anak, sebagai langkah observasi awal melihat potensi terbaik
pada anak kita karena #BedaAnakBedaPintar
Untuk mendukung tumbuh kembangnya dengan menstimulasi
secara fisik dan mental, jangan lupa juga untuk melengkapi asupan nutrisinya ya
mam! Salah satunya dengan Procal GOLD S-26 yang kini memiliki varian rasa baru
yaitu rasa madu dengan formula MULTIEXCEL. Jika mam masih ragu, boleh kok
mencoba sample-nya terlebih dahulu. Untuk informasi pengambilan sample, mam
tinggal klik saja websitenya di https://www.progoldparentingclub.co.id/
Yuk jadi ibu pintar untuk jadikan pintarnya bersinar!
Komentar
Posting Komentar