Langsung ke konten utama

Cara Mencairkan JHT BPJS / Jamsostek


Entah kebetulan atau emang udah modus abis dapet THR, setelah lebaran ini ada beberapa teman cewe yang akhirnya memutuskan untuk resign. Ya alesannya variatif lah, ada yang mau bisnis ala ala, ada yang mau nemenin suaminya sekolah/kerja di luar negeri dan sisanya mau jadi ibu rumah tangga aja. Jadi dipastikan sebagian besar emang keliatannya gak bakalan kerja lagi di tempat lain.

Maka dari itu, ibuk-ibuk ini pada sibuk misah misuh soal tunjangan dan hak-hak di kantor lama yang kudu diambil (gak mau rugi nih yee? iyalaaah!). Nah setau gw, di kantor lama tuh cuma ada 2 jenis tunjangan yang bisa dicairin, semacam uang pisah dan JHT internal kantor. Ealaaaah, tenyataa eh ternyata ada satu lagi yang belum gw urusin dong sampe hampir setaun resign ginih! Yaitu JHT BPJS (atau dulu sih masih jamsostek) Ih langsung deh ikutan sibuk misuh misuh (mata pun langsung ijok).

Sebenernya gak dicairin pun gapapa, tapi karena kita pun udah gak bekerja di perusahaan manapun jadi yaaa saldonya gak bakal nambah signifikan juga (nambah sih sepersekian persen doang), jadi mostly mirip nabung sih tapi tanpa ATM haha jd klo someday butuh cepet yaa ribet. Apalagi gw sebagai tipe manusia yang suka nunda-nunda, jadi daripada dientar-entar malahan lupa, belom lagi dokumen-dokumen reference kantor yang bisa-bisa keburu modyaar entah kemana. Jadi yoweslaaah kita urus aja! Bismillah...

Berdasarkan info websitenya, pencairan JHT itu bisa dilakukan dengan 3 alasan:
  1. Pensiun / PHK / Pekerja Meninggal Dunia / Cacat Permanen
  2. Pensiun Dini / Pengunduran Diri dan tidak bekerja kembali di perusahaan manapun.
  3. Kebutuhan mendesak, namun dengan syarat masa kerja 10 tahun dan dana hanya dapat dicairkan maksimal 30% dari saldo peserta.
Jadi untuk dokumen yang perlu disiapkan khususnya untuk alasan nomor 2, adalah:
  1. KTP asli dan fotokopi
  2. Kartu Jamsostek / BPJS Ketenagakerjaan asli dan fotokopi
  3. Kartu Keluarga asli dan fotokopi
  4. Surat Referensi dari kantor terakhir yang menyatakan kita sudah mengundurkan diri
  5. Buku Tabungan Asli dan fotokopi (halaman depan saja)
Untuk alasan no 1 dan 3, ada tambahan dokumen yang diperlukan, silahkan di cek langsung ke: http://www.bpjsketenagakerjaan.go.id/

Alur Proses Pencairan JHT:
  1. Pendaftaran. Jika sudah menggunakan E-KTP dapat daftar secara online di https://sso.bpjsketenagakerjaan.go.id/login.bpjs namun jika masih KTP biasa harus antri di kantor BPJS pusat / wilayah, sepagi mungkin yaaa! karena kuota hanya dibatasi 40 pengajuan per hari. Jadi kemarin saya datang ke BPJS cabang Kebon Sirih jam 6 pagi dan sudah mendapat antrian nomor 26, Alhamdulillah nyarisss... 
  2. Untuk pemilihan kantor wilayah BPJS, saran saya sih lebih baik disesuaikan dengan wilayah kantor dimana kita terakhir bekerja, untuk memudahkan petugas mengkonfirmasi data (walaupun iya sih, katanya mereka sudah terintegrasi seluruh indonesia, tapi yaaa you know... jaga-jaga ajaa)
  3. Setelah mendapatkan nomor, pada jam 08.00, petugas akan mulai memeriksa kelengkapan dokumen para pendaftar. Jika ada yang kurang, harus kembali keesokan harinya dan slot kita akan diberikan pada orang lain. Jadi benar-benar dipastikan yaaa tidak ada dokumen asli dan fotokopian yang tertinggal supaya gak bolak balik. 
  4. Lalu kita akan diberikan formulir pencairan, diisi dan tinggal tunggu nama kita dipanggil. 
  5. Setelah formulir diisi, kita akan diberikan nomor urut tunggu. Nomor disesuaikan dengan keadaan peserta, misalnya lansia, ibu hamil dan ibu dengan anak akan diberikan nomor urut awal. Sisanya menyesuaikan dengan nomor antrian pendaftaran awal tadi. 
  6. Lalu duduk manis sambil ngopi, ngeteh nunggu nama kita dipanggil! :)
  7. Setelah dipanggil oleh petugas klaim, dokumen kita akan kembali di cek lalu di wawancara sekitar 10-15 menit. Wawancaranya sih cuma nanya aja seputar kenapa resign, buat apa uangnya dsb. Banyak nyengir ajaaa yee, klo jutek ntar petugasnya jadi geheeng alias galak jugaak hehe :p Setelah dokumen dan wawancara OK, kita akan difoto lalu diminta cap jari (mirip bikin paspor lah). Udah deh selesaaaai! 
  8. Tinggal menunggu dana dicairkan ke rekening yang kita inginkan, kata mbak nya sih sekitar 7 - 14 hari kerja. Semoga dia gak PHP yaaa :) 
  9. Total waktu proses pencairan dari pendaftaran hingga approval adalah selama 5 jam! Saran sih jangan lupa bawa buku/tablet buat nunggu dan klo gak kepepet banget, jangan bawa anak kecil, bakalan bosen dan super cranky banget nunggunya. 
  10. Walaupun prosesnya lumayan memakan setengah hari, tapi overall flow antriannya bagus kok, gak ada calo jadi gak ada selak menyelak antrian :) petugasnya juga ramah dan helpful. Disana juga disediakan kopi dan teh sebagai teman menunggu hehe! Yaaah not bad laaah... setidaknya ke-suudzonan gw gak terbukti. 
  11. Selamat mencoba buibukkk!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Where Athira was Born: Kemang Medical Care

Sebulan setelah pernikahan, Alhamdulillah dikasih kepercayaan sama Allah untuk mengandung anak pertama kami. Kehamilannya bener - bener gak disangka, awalnya si bunda ngerasa demam dan gak enak badan alias pegel sekujur badan, terus berangkatlah sm si ayah ke dokter, sekalian di ceki ceki sana sini takutnya kena DBD karena demamnya udah berhari - hari. Eh bu dokternya malah ngomong "Selamat yaa pak, istrinya hamil" --- its like whaaaaaaaaaaaat?! bukannya kita ga seneng, tapi gak nyangka aja secara baru 2 minggu lebih nikah. Dan perjalanan pulang pun diisi dengan keheningan panjang *melongo sambil telen telen ludah* Dari awal kehamilan, kita selalu check up di Rumah Sakit Kawasan Bintaro yang sungguh tersohor itu (ya eyalaah cuma satu soalnya heuheu). Sebenernya si bunda udah cucok bgt sama rumah sakitnya, karena udah familiar banget secara dari brojol udah di Bintaro kaan, tapii.... gak cocok banget sama waktu nunggu dan dokternya (sebut saja mawar, udah lumayan senior n

Jalan-jalan Sore: AEON Mall, Serpong (BSD)

Salah satu resolusi setelah resign adalah: datengin tempat-tempat happening di hari biasa supaya sepi *cetek banget yaaa resolusinya* jadilah hari rabu yang lalu niat plesiran ke AEON Mall yang sungguh happening itu! Sebenernya udah pernah kesana pas weekend dan sungguh sangat kuciwaaa karena penuhnyaaaa amittt-amitt bangeeeet! Masuk Mall macet, cari parkir susah, cari restoran penuh semua, mau jalan rasanya sesek banget saking penuhnya orang. Pokoknya super gak nyaman and it was unpleasant experience. Dan ternyata jalan-jalan di AEON ketika hari biasa adalah syurgaaa duniaaa :) Semua jadi berasa keliatan bagus dan rapih jali, tentunya jadi bener-bener merhatiin segala perintilan di Mall dengan sungguh seksama. Bagussss yaa ternyata Mall-nya, I likeee! Buat pencinta budaya jepang, udahlah gak perlu ke jepang cukup ke AEON aja udah mirip kayaknya hahaha! Soalnya dari sebagian besar toko-toko, jualannya barang-barang buatan jepang, terus untuk restorannya sendiri 80% ad

Preeklamsia pada Kehamilan Kedua

Assalamualaikum, selamat pagi! Hari ini pengen berbagi tulisan tentang preeklamsia, penyakit yang sempat saya alami di kehamilan yang pertama.  Well, first of all, apakah itu preeklamsia? sebuah komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tanda-tanda kerusakan organ, misalnya kerusakan ginjal yang ditunjukkan oleh tingginya kadar protein pada urine (proteinuria).