Langsung ke konten utama

Sensory Activities For Athira


Blog walking dan instagram running (istilah asal bikin sendiri) adalah salah satu kegiatan favorit saat 'me-time' hahaa! bukan cuma untuk cuci mata tapi juga ternyata secara gak lansung nambah wawasan dan ilmu parenting si bunda *ini gak alesan kok :p salah satunya ilmu tentang sensory activity / sensory play. 

Awalnya rada bingung ngeliat beberapa postingan instagramers tentang DIY sensory play buat anaknya, misalnya ky beads yang dimasukin ke botol aqua atau beras dan pasta yang warnain. Pas baca, dalem hati sih kayak "apaan sih gituann emang ngaruh yaaa buat perkembangan anak?" tapi setelah googling.... Yassalaaam malu amat gw ternyata metode sensory udah dipake dari jaman baheula. 

So, singkat kata sensory activity adalah segala jenis kegiatan yang dapat menstimulasi seluruh indra anak kita, seperti: sentuhan, penciuman, rasa, penglihatan dan pendengaran. Jadi tugas orangtuanya menfasilitasi dalam eksplorasi anak yang secara gak langsung membantu mereka dalam membangun kemampuan kognitif, lingustik, sosial dan emosi serta fisik dan kreativitas. Wow! ternyata segitu yaaa efek dari si kegiatan sensory ini.

Setelah pantengin pinterest selama perjalanan Sudirman - Bintaro, dapetlah beberapa ide DIY yang nampaknya cukup gampang buat dipraktekin tiap wiken. Walaupun setelah gw pikir - pikir, secara gak langsung setiap hari pun pasti athira ngelakuin sensory activity yang gak disengaja misalnya aja kaya: remes - remes kantong plastik, masukin dan tumpahin air dari gelas atau cabut-cabutin daun dari tanaman hias neneknya hehe! Tapi gak ada salahnya kan diniatin bikin versi DIY nya hehe Alhamdulillah sampe minggu udah berhasil beberapa kali 'ngadain' event sensory bersama ayah dan athira. And she looks soooo happy and asking for more... *brb yuuk cari ide buka pinterest saban naik KRL*

material: jelly & animals

Siram Tanaman, material: air, ember, gelas kecil

mandi bola

material: tepung terigu

alhamdulillah gak dipencet mati ikannya haha! dia cuma kegelian tiap ikannya berenang ngelewatin jari-jarinya

Untuk tiap umur juga ternyata beda - beda jenis sensorynya, jadi sebaiknya gak dipaksakan, disesuaikan dengan kemampuan anaknya aja and do it with fun! jangan berharap si anak anteng duduk manis sambil beraktifitas, karena ada kalanya juga si anak gak terlalu tertarik dan ngabur begitu sajaaa *sakitnya tuh disini nak*

Dan untuk hasilnya gak akan terlihat secara langsung dan emang baru terlihat bedanya biasanya saat anak masuk TK. Biasanya jadi lebih cepet nangkep pelajaran, concern akan proses sebab akibat, koordinasi yang baik antara mata dan tangan dsb. Yaa mudah-mudahan ajaaa yaaa athira jadi anak yang kreatif, pinter dan pastinya sholehaaaah *aamiiin yang kenceng* namanya juga usaha kaaaan.. Selamat mencoba!

Artikel mengenai sensory activities bisa diliat disini yaaa moms! Click!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Where Athira was Born: Kemang Medical Care

Sebulan setelah pernikahan, Alhamdulillah dikasih kepercayaan sama Allah untuk mengandung anak pertama kami. Kehamilannya bener - bener gak disangka, awalnya si bunda ngerasa demam dan gak enak badan alias pegel sekujur badan, terus berangkatlah sm si ayah ke dokter, sekalian di ceki ceki sana sini takutnya kena DBD karena demamnya udah berhari - hari. Eh bu dokternya malah ngomong "Selamat yaa pak, istrinya hamil" --- its like whaaaaaaaaaaaat?! bukannya kita ga seneng, tapi gak nyangka aja secara baru 2 minggu lebih nikah. Dan perjalanan pulang pun diisi dengan keheningan panjang *melongo sambil telen telen ludah* Dari awal kehamilan, kita selalu check up di Rumah Sakit Kawasan Bintaro yang sungguh tersohor itu (ya eyalaah cuma satu soalnya heuheu). Sebenernya si bunda udah cucok bgt sama rumah sakitnya, karena udah familiar banget secara dari brojol udah di Bintaro kaan, tapii.... gak cocok banget sama waktu nunggu dan dokternya (sebut saja mawar, udah lumayan senior n...

Agar Si Kecil #PintarnyaBeda

"Enjoy the little things, for one day you may look back and realize they were the big things" - Robert Brault Setelah menikah dan punya anak, akhirnya menyadari klo jadi orangtua itu susah dan bikin stress. Iya susaaah dan bikin stress banget kalo gak tau ilmunya. Makanya paradigma "ngapain sih sekolah tinggi tinggi, klo ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga doang" harus dimusnahkan deh dari bumi ini hehehe. Karena jadi orangtua itu butuh ilmu dan usaha, jadi udah pasti harus pinter.

Preeklamsia pada Kehamilan Kedua

Assalamualaikum, selamat pagi! Hari ini pengen berbagi tulisan tentang preeklamsia, penyakit yang sempat saya alami di kehamilan yang pertama.  Well, first of all, apakah itu preeklamsia? sebuah komplikasi pada kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tanda-tanda kerusakan organ, misalnya kerusakan ginjal yang ditunjukkan oleh tingginya kadar protein pada urine (proteinuria).